Agama, Politik & Kekuasaan

Agama adalah isu yang sangat sensitif dan berada ditengah-tengah kita, hidup dilingkungan kita, berdampingan dan tidak akan pernah dapat untuk dipisahkan. Pernahkah kita berpikir sejenak secara sederhana apa yang telah dibawa agama pada kehidupan bermasyarakat kita?

Kita tidak dapat memisahkan agama dari apapun itu ditengah dunia kita, ketika kita berada di sebuah ruang lingkup dan merasa tidak memerlukanya. Sejenak, itulah yang ada dipikiran kita mengenai agama, sehingga kebanyakan orang di indonesia menggunakan agama untuk mengontrol hidupnya.

Namun apakah itu salah? Jelas tidak, dan memang harus seperti itulah kehidupan beragama yang seharunya.
Tapi penah jugakah kita berpikir ada ranah-ranah yang tidak boleh dihubungkan dengan yang namanya agama? Politik misalnya, atau kekuasaan?


Saya akan sedikit mengulas bagaimana jadinya jika agama dihubungkan dengan kekuasaan dan politik. Pernah mendengar kisah kheosnya kekhatolikan saat agama dipersatukan dengan kepentingan kekuasaan politik, lalu yang terjadi adalah kekacauan.

Kebijakan gereja yang yang saat itu dianggap aneh, tidak berdasar, dan sangat mementingkan kepentingan diluar agama sangat terlihat jelas, dan salah satu kebijakan aneh tersebut adalah dosa dapat dihapuskan dengan membayar sejumlah uang? Ajaran yang tidak dapat diterima dari sisi mana pun menurut kekristenan. Sehingga kejadian ini memicu munculnya revolusi kekristenan yang dipimpin seorang pemimpin khatolik saat itu bernama Martin Luther yang melahirkan agama Protestan.

Meskipun akhirnya khatolik juga mengalah dan bersedia menghilangkan kebijakan aneh-aneh tersebut agama khatolik dan protestan tidak dapat dipersatukan kembali. 

Lalu ketika kita kembali sedikit kepembahasan awal tadi, apakah benar agama tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan lainya? atau haruskah agama diberikan ruang tanpa harus memasuki ruang lain disisi kehidupan lain? baiklah kita semua pembaca yang mengerti bagaimana harus menyikapi sesuatu yang katanya dapat menjadi pemersatu ditengah kehidupan yang prularis dan bahkan ditempatkan diatas segalanya pada point pertama dalam lima dasar didalam palsafah negara kita, kiranya pembaca yang dewasa dapat mengerti bagaimana agama seharusnya digunakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar