Menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Prinsipnya sangat mudah untuk diingat, namun dalam penerapannya sering terjadi kesalahan atau yang paling fatal malah lupa menerapkan.
Misalnya saja, sangat mudah untuk mengingat-ingat pantangan untuk tidak menyentuh bagain tersebut dengan tangan yang kotor. Meski sudah cuci tangan, kadang masih terlupakan bahwa kuku yang tidak dipotong bisa menyebabkan luka di permukaan Miss V sehingga memberi jalan masuk bagi kuman.
"Luka pada vagina itu tidak terlalu terasa, seringkali gejalanya baru terasa kalau sudah parah," kata Dr R Muharam, SpOG(K), dokter kandungan dari Klinik Yasmin RS Cipto Mangunkusumo.
Selain menghindari luka pada permukaan organ intim kewanitaan yang memang sangat sensitif, ada beberapa hal yang termasuk dalam prinsip-prinsip perawatan standar bagi Miss V agar selalu Cheerfull alias ceria.
1. Ganti pembalut atau panty liner secara teratur
"Jangan gunakan pembalut kelamaan," pesan Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah Denpasar, saat dimintai saran-saran terkait perawatan organ intim kewanitaan oleh detikHealth.
Anjuran umum mengatakan, panty liner maupun pembalut bagi yang sedang datang bulan sebaiknya diganti tiap 2 jam. Bagi yang sangat aktif atau haidnya sangat banyak, pembalut atau panty liner harus lebih sering diganti agar organ-organ di sekitarnya tidak lembab dan ditumbuhi kuman.
2. Perhatikan makanan dan minuman
Konsumsi buah dan sayuran sangat dianjurkan untuk kesehatan secara keseluruhan, yang pada gilirannya juga berdampak pada kesehatan organ reproduksi. Asupan vitamin dan mineral, khususnya seng atauj zinc juga penting untuk mempercepat pemulihan ketika terjadi luka di organ intim.
Minum air putih sedikitnya 2 liter tiap hari juga penting untuk kesehatan organ reproduksi perempuan. Fungsinya untuk membilas saluran kemih, sehingga tidak mudah mengalami salah satu gangguan yang paling sering menyiksa perempuan yakni infeksi saluran kemih.
3. Hati-hati mengonsumsi obat
Penggunaan obat-obatan khususnya antibiotika secara sembarangan bisa mengganggu organ reproduksi perempuan. Jika dipakai berlebihan dalam jangka panjang, antibiotik bisa membunuh bakteri dan flora normal sehingga keseimbangannya terganggu dan bisa memicu keputihan.
Pada prinsipnya, obat-obatan adalah racun yang berbagaya dan hanya akan bermanfaat kalau digunakan sesuai dosis yang dianjurkan. Beberapa jenis obat bisa memicu terbentuknya kista, jadi jangan sembarangan minum kalau bukan atas saran dokter.
4. Selalu cebok setelah pipis atau bercinta
Cebok atau membilas organ intim kewanitaan setelah pipis maupun bercinta sangat penting untuk menjamin kebersihannya. Gunakan air bersih, kalau perlu biasakan bawa air bersih sendiri dalam botol saat buang air kecil di toilet umum yang tidak terjamin kebersihannya.
"Kalau membasuh vagina, pastikan airnya bersih karena bakteri bisa masuk. Kalau cebok, bilasnya juga jangan terlalu dalam karena kalau ada luka bisa infeksi," pesan Dr R Muharam masih terkait urusan cebok setelah buang air kecil maupun bercinta.
5. Cukur rambut kemaluan
Tidak kalah pentingnya adalah mencukur rambut kemaluan atau pubic hair, baik dengan pisau cukur maupun dengan teknik lain misalnya waxing. Rambut kemaluan tidak dianjurkan untuk terlalu panjang karena bikin gerah dan sering jadi tempat bersarangnya kuman-kuman.
"Gunting rambut (kemaluan) jangan terlalu pendek karena bisa menusuk dan menyebabkan sakit, kadang bisa infeksi," pesan Dr Laksmi terkait banyaknya keluhan rasa sakit saat mencukur rambut kemaluan terlalu pendek sehingga kulitnya tertusuk ujung rambut saat mulai tumbuh lagi.
Misalnya saja, sangat mudah untuk mengingat-ingat pantangan untuk tidak menyentuh bagain tersebut dengan tangan yang kotor. Meski sudah cuci tangan, kadang masih terlupakan bahwa kuku yang tidak dipotong bisa menyebabkan luka di permukaan Miss V sehingga memberi jalan masuk bagi kuman.
"Luka pada vagina itu tidak terlalu terasa, seringkali gejalanya baru terasa kalau sudah parah," kata Dr R Muharam, SpOG(K), dokter kandungan dari Klinik Yasmin RS Cipto Mangunkusumo.
Selain menghindari luka pada permukaan organ intim kewanitaan yang memang sangat sensitif, ada beberapa hal yang termasuk dalam prinsip-prinsip perawatan standar bagi Miss V agar selalu Cheerfull alias ceria.
1. Ganti pembalut atau panty liner secara teratur
"Jangan gunakan pembalut kelamaan," pesan Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah Denpasar, saat dimintai saran-saran terkait perawatan organ intim kewanitaan oleh detikHealth.
Anjuran umum mengatakan, panty liner maupun pembalut bagi yang sedang datang bulan sebaiknya diganti tiap 2 jam. Bagi yang sangat aktif atau haidnya sangat banyak, pembalut atau panty liner harus lebih sering diganti agar organ-organ di sekitarnya tidak lembab dan ditumbuhi kuman.
2. Perhatikan makanan dan minuman
Konsumsi buah dan sayuran sangat dianjurkan untuk kesehatan secara keseluruhan, yang pada gilirannya juga berdampak pada kesehatan organ reproduksi. Asupan vitamin dan mineral, khususnya seng atauj zinc juga penting untuk mempercepat pemulihan ketika terjadi luka di organ intim.
Minum air putih sedikitnya 2 liter tiap hari juga penting untuk kesehatan organ reproduksi perempuan. Fungsinya untuk membilas saluran kemih, sehingga tidak mudah mengalami salah satu gangguan yang paling sering menyiksa perempuan yakni infeksi saluran kemih.
3. Hati-hati mengonsumsi obat
Penggunaan obat-obatan khususnya antibiotika secara sembarangan bisa mengganggu organ reproduksi perempuan. Jika dipakai berlebihan dalam jangka panjang, antibiotik bisa membunuh bakteri dan flora normal sehingga keseimbangannya terganggu dan bisa memicu keputihan.
Pada prinsipnya, obat-obatan adalah racun yang berbagaya dan hanya akan bermanfaat kalau digunakan sesuai dosis yang dianjurkan. Beberapa jenis obat bisa memicu terbentuknya kista, jadi jangan sembarangan minum kalau bukan atas saran dokter.
4. Selalu cebok setelah pipis atau bercinta
Cebok atau membilas organ intim kewanitaan setelah pipis maupun bercinta sangat penting untuk menjamin kebersihannya. Gunakan air bersih, kalau perlu biasakan bawa air bersih sendiri dalam botol saat buang air kecil di toilet umum yang tidak terjamin kebersihannya.
"Kalau membasuh vagina, pastikan airnya bersih karena bakteri bisa masuk. Kalau cebok, bilasnya juga jangan terlalu dalam karena kalau ada luka bisa infeksi," pesan Dr R Muharam masih terkait urusan cebok setelah buang air kecil maupun bercinta.
5. Cukur rambut kemaluan
Tidak kalah pentingnya adalah mencukur rambut kemaluan atau pubic hair, baik dengan pisau cukur maupun dengan teknik lain misalnya waxing. Rambut kemaluan tidak dianjurkan untuk terlalu panjang karena bikin gerah dan sering jadi tempat bersarangnya kuman-kuman.
"Gunting rambut (kemaluan) jangan terlalu pendek karena bisa menusuk dan menyebabkan sakit, kadang bisa infeksi," pesan Dr Laksmi terkait banyaknya keluhan rasa sakit saat mencukur rambut kemaluan terlalu pendek sehingga kulitnya tertusuk ujung rambut saat mulai tumbuh lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar