Bakteri sakazaki memang berbahaya. Selain bisa mengakibatkan infeksi selaput otak, bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kencing, kerusakan saluran pencernaan, dan juga hidrocaephalus atau pembesaran kepala.
Gejala yang dapat dilihat jika bakteri sakazaki ada dalam tubuh anak adalah perut mulai diare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi tampak kuning, bayi mendadak biru, kesadaran menurun seperti malas minum dan tidak menangis, sesak napas, hingga kejang-kejang.
Susu formula dapat tercemar sakazaki dari bahan dasar susu, atau tercemar setelah proses pasteurisasi serta pemanasan, ketika kemasan susu dibuka, atau saat susu disiapkan yaitu dari botol susu dan air yang digunakan.
Bakteri sakazaki mampu bertahan pada produk kering, tapi mudah mati jika terkena panas pada suhu 70 derajat Celcius selama 15 detik. Bayi yang rentan terinfeksi bakteri ini adalah bayi yang berusia kurang dari dua bulan, bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, serta bayi dengan imunitas rendah.
Nah, bagaimana cara menghindari risiko terinfeksi bakteri sakazaki? Masaklah air hingga mendidih atau air panas bersuhu minimal 70 derajat Celcius untuk membuat susu. Buang sisa susu setelah dua jam. Dan yang paling penting, berikan ASI eksklusif selama enam bulan dan lanjutkan sampai anak berumur dua tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar